Monday, December 21, 2015

Metromini mogok masal tidak ada yang merasa kehilangan


Aksi mogok yang dilakukan oleh para sopir Metro Mini di sejumlah terminal tidak mendapat simpati dari berbagai pihak. Demo mogok tersebut sebagai bentuk protes pengusaha Metro Mini lantaran Dinas Perhubungan Jakarta mengandangi bus-bus metromini, karena dinilai sudah tak layak mengangkut penumpang dan sering memakan korban di jalan raya.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tidak peduli para sopir Metro Mini mogok massal. Bahkan Ahok menilai hal itu lebih baik daripada sopir metromini ugal-ugalan di jalan dan membahayakan pengguna jalan lain.

"Kalau mau mogok ya silakan mogok, daripada kita bikin mogok waktu bunuh orang," tukas Ahok panggilan akrab Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta, Minggu (20/12) kemarin.

Ahok bahkan mempersilakan ratusan sopir Metro Mini untuk mogok. Karena hal itu tidak berpengaruh dengan aktivitas masyarakat lantaran saat ini sedang musim liburan sekolah dan libur akhir tahun.

"Biarin aja, daripada ada yang meninggal. Kita akan tambah bus lain saja. Toh sekarang musim libur sekolah. Ini libur sekolah, (juga) mau libur akhir tahun. Lu mogok aja, gue pengen lihat," tegasnya.

Selain itu, Ahok menegaskan aksi mogok ratusan sopir Metro Mini tidak akan berpengaruh terhadap aktivitas transportasi massal di Ibukota. Sebab, pihak Pemprov DKI telah menyediakan alternatif transportasi untuk memenuhi kebutuhan warga DKI, salah satunya dengan mengganti bus Metro Mini dengan bus sekolah.

"Jadi saya senang banget loh. Enggak usah ditangkapin sudah mogok semua, enak banget. Saya minta kepada semua pengemudi metromini pemiliknya kalau mogok selama-lamanya saja," tukas Ahok.

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mendukung langkah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menertibkan Metro Mini tidak laik jalan. Tito punya alasan, Metro Mini yang selama ini beroperasi saat ini sudah sangat memprihatinkan.

Selain itu, masih kata Tito, sistem rekrutmen para sopir Metro Mini juga kurang baik sehingga kerap berulah dengan melanggar lalu lintas. Bahkan, Tito mempertanyakan standarisasi dan perizinan operasional Metro Mini di Ibu Kota.

"Ide dari Gubernur sudah positif sekali, ini sebuah masalah karena Metro Mini ini kan keberadaannya sudah kurang layak, banyak kejadian sudah, sehingga perlu diperbaiki sistem rekrutmen yang kurang baik dan kelaikan jalan sehingga perizinan juga enggak jelas," timpal Tito.

Lebih lanjut Tito menyatakan siap membantu Pemprov DKI Jakarta untuk menindak sopir dan bus Metro Mini yang jauh di bawah standar kelaikan demi keselamatan warga DKI. "Demi kepentingan menyelamatkan nyawa otomatis pemerintah mengambil langkah untuk melakukan penindakan terhadap mereka. Bukan berarti menutup ruang, mereka dimatikan, tidak," bebernya.

Selain itu, Ketua DPD Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan, juga mendukung perbaikan manajemen Metro Mini. Salah satunya dengan bergabung di bawah manajemen PT Transjakarta. "Penegakan yang dilakukan Dinas Perhubungan pada intinya Organda mendukung, karena ini masalah nyawa," ucap Shafruhan di Jakarta Selatan, Senin (21/12).

Shafruhan juga sependapat dengan Ahok, bahwa selama ini Metro Mini yang beroperasi memang banyak masalah. Di antaranya kelaikan jalan bus Metro Mini dan manajemennya.

"Ada dua faktor utama. Pertama karena tidak layak, yang kedua suratnya tidak lengkap," tandasnya.

No comments:

Post a Comment