Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya mengungkapkan, diduga Lamborghini maut yang mengalami kecelakaan usai terlibat balapan dengan Ferrari dipacu dengan kecepatan tinggi.
Kepala Sub Bagian Humas Polrestabes Surabaya, AKP Lily Djafar, mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, diketahui kecelakaan itu berawal dari aksi balapan liar yang dilakukan pengemudi Lamborghini dengan sebuah mobil Ferrrari.
Kedua mobil supercepat itu, saling kejar mengejar sekitar pukul 05.20 WIB, Minggu 29 November 2015. Namun, saat melaju kencang di ruas Jalan Manyar Kertoarjo, Surabaya, Jawa Timur, mobil Lamborghini bernomor polisi B 2258 WM itu kehilangan kendali.
Mobil berwarna abu-abu silver itu pun oleng ke sebelah kiri dari arah mobil melaju. Mobil naik ke trotoar dan menabrak gerobak pedagang susu yang tengah berjualan di lokasi.
Mobil itu baru terhenti setelah moncongnya menabrak pohon perindang jalan berukuran besar yang berdiri kokoh.
"Karena dia memang sedang balapan dengan orang lain yang mengendarai mobil Ferrari," kata Lily.
Mobil langsung terhenti, dan pengemudi keluar dari mobil. Sementara dua orang yang tengah berada di sekitar gerobak susu yakni masing-masing bernama Srikanti dan Mujianto (penjual susu) sudah terkapar kesakitan dengan tubuh penuh luka.
Tak jauh dari kedua korban luka, terbujur kaku jasad Kuswanto, warga Kaliasin, Surabaya. Kuswanto tewas akibat diseruduk badan mobil saat tengah membeli susu.
Hingga saat ini, pengemudi Lamborghini yang teridentifikasi bernama Wiyang Lautner ditahan petugas kepolisian sesaat setelah kecelakaan maut itu terjadi.
"Saat ini, pelaku sedang berada dalam tahanan Unit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya. Dia sedang kami periksa," kata Lily.
Hasil tes urin tersangka :
Polisi menyatakan pelaku tabrakan maut Wiyang Lautner (24), tidak menggunakan narkoba, saat sedang mengemudikan mobil Lamborghini dengan nomor polisi B 2258 WM, Minggu dini hari, 29 November 2015. Sebab, dalam hasil pemeriksaan urine yang dilakukan Unit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya, tersangka dinyatakan negatif dari zat-zat narkoba.
"Termasuk, juga dari minuman beralkohol. Jadi, sepertinya tidak ada pengaruh dari berbagai zat itu," beber Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Andre Manuputi. Meski demikian, Andre membenarkan, saat itu pelaku mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tepatnya, antara 70 hingga 80 kilometer per jam.
Andre menambahkan, sampai saat ini proses pemeriksaan terhadap pelaku masih belum selesai. "Masih menjalani pemeriksaan, untuk penggalian informasi lebih lanjut," jawabnya. Sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Jalan Manyar Kertoarjo, Minggu dini hari, 29 November 2015.
Saat itu, mobil Lamborghini dengan nomor polisi B 2258 WM yang dikemudikan oleh pelaku, melakukan balap liar melawan mobil Ferrari. Namun, saat melintas di Jalan Manyar Kertoarjo, pelaku tampaknya tidak bisa mengendalikan mobilnya, sehingga mobil tersebut menabrak sebuah gerobak susu milik Mujianto (44) dan istri korban Srikanti (51).
Polisi menyatakan pelaku tabrakan maut Wiyang Lautner (24), tidak menggunakan narkoba, saat sedang mengemudikan mobil Lamborghini dengan nomor polisi B 2258 WM, Minggu dini hari, 29 November 2015. Sebab, dalam hasil pemeriksaan urine yang dilakukan Unit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya, tersangka dinyatakan negatif dari zat-zat narkoba.
"Termasuk, juga dari minuman beralkohol. Jadi, sepertinya tidak ada pengaruh dari berbagai zat itu," beber Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Andre Manuputi. Meski demikian, Andre membenarkan, saat itu pelaku mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tepatnya, antara 70 hingga 80 kilometer per jam.
Andre menambahkan, sampai saat ini proses pemeriksaan terhadap pelaku masih belum selesai. "Masih menjalani pemeriksaan, untuk penggalian informasi lebih lanjut," jawabnya. Sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Jalan Manyar Kertoarjo, Minggu dini hari, 29 November 2015.
Saat itu, mobil Lamborghini dengan nomor polisi B 2258 WM yang dikemudikan oleh pelaku, melakukan balap liar melawan mobil Ferrari. Namun, saat melintas di Jalan Manyar Kertoarjo, pelaku tampaknya tidak bisa mengendalikan mobilnya, sehingga mobil tersebut menabrak sebuah gerobak susu milik Mujianto (44) dan istri korban Srikanti (51).
Di mana saat itu juga sedang terdapat Kuswanto, yang sedang membeli susu. Kuswanto tewas ditabrak mobil mewah tersebut
No comments:
Post a Comment